Diskominfo Kutim : Kesiagaan OPD Hadapi Ancaman Siber di Era Digital Wajib Diperkuat

by -80 Views

BeritaExpress.com] SAMARINDA – Kejahatan yang telah merambah ke dalam sistem digitalisasi semakin marak dilakukan oleh oknum yang sengaja membuat gaduh. Terlepas dari semua itu, apapun alasannya. Berdasarkan Undang-Undang perilaku demikian tetap saja dianggap sebagai kejahatan dan ancaman bagi Negara dan Bangsa.

Menyadari meningkatnya ancaman siber di era digitalisasi, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) keamanan siber bagi Perangkat Daerah (OPD). Acara bertema “Kesiagaan dalam Menghadapi Kejahatan Insiden Siber dan Pengelolaan Audit Keamanan Informasi bagi Perangkat Daerah” ini berlangsung di Aston Hotel & Convention Samarinda pada Kamis (31/10/2024) dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai OPD se-Kutim.Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar Hamonangan Siburian, membuka kegiatan ini mewakili Pjs Bupati Kutim. Dalam sambutannya, ia mengingatkan peserta akan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko kebocoran data di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. “Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, kita harus semakin waspada terhadap potensi kebocoran data yang dapat merugikan individu maupun organisasi,” tegas Ronny.Bimtek ini menghadirkan ahli dari Direktorat Pengamanan Siber dan Sandi, Aris Munandar, yang memberikan pemahaman mendalam tentang strategi mitigasi dan kesiapan menghadapi serangan siber. Kegiatan ini tak hanya memberikan dasar tentang keamanan siber, tetapi juga membekali peserta dengan langkah-langkah konkret dalam menghadapi ancaman yang sering muncul, seperti kebocoran data dan serangan terhadap transaksi daring.Ronny juga menggarisbawahi pentingnya komitmen OPD dalam membangun sistem keamanan informasi yang kuat. “Keamanan data, khususnya data pribadi, adalah langkah penting untuk melindungi informasi dari ancaman dunia siber yang semakin beragam,” ujarnya. Ia berharap seluruh peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius untuk membangun kesiagaan yang lebih baik di masing-masing OPD.Bimtek ini menandai langkah awal bagi Diskominfo Kutim dalam meningkatkan kewaspadaan PD terhadap ancaman siber. Diskominfo berharap pelatihan ini dapat mendorong semua OPD di Kutim untuk menerapkan protokol keamanan yang ketat dan memahami prosedur tanggap darurat dalam menghadapi insiden siber. “Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari sinergi antarlembaga di Kutai Timur untuk membangun sistem keamanan yang tangguh,” tutup Ronny Bonar.Kepala Bidang Infrastruktur TIK dan Persandian Diskominfo Staper, Sulisman, yang juga Ketua Panitia, menyatakan bahwa Bimtek ini diadakan sebagai respons terhadap ancaman siber yang semakin kompleks. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menjaga privasi dan keamanan data, terutama di media sosial dan transaksi digital yang sering menjadi sasaran para peretas. “Kami berharap Bimtek ini dapat memberikan wawasan mendalam bagi para peserta, agar mereka mampu melindungi data dan infrastruktur digital di lingkungan pemerintah daerah,” ujarnya.Dengan adanya pelatihan ini, OPD di Kutim diharapkan semakin siap menghadapi ancaman digital, menjaga keutuhan data, dan memastikan privasi organisasi tetap terlindungi. Pelatihan yang berlangsung sejak 30 Oktober hingga 2 November 2024 ini diharapkan dapat membangun kesiapan siber di Kutai Timur, melindungi informasi sensitif, dan menjamin keamanan sistem digital di pemerintahan daerah. (Arn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.