Dinkes Kutim Pelajari Strategi Layanan Kesehatan Puskesmas di Padang Panjang

by -94 Views

BeritaExpress.com] PADANG PANJANG – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Dinkes Kutim), dr Bahrani Hasanal, beserta rombongan mengunjungi UPTD Puskesmas Kebun Sikolos di Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat, pada Jumat (7/10/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari dan mengadopsi strategi layanan kesehatan yang diterapkan di Padang Panjang sebagai model bagi Kutai Timur. “Kami berharap dapat meniru dan memodifikasi apa yang telah sukses di sini, dan menerapkannya di Kutai Timur,” ujar Bahrani.Bahrani mengungkapkan bahwa Kutai Timur menghadapi tantangan besar dalam memberikan layanan kesehatan karena luas wilayahnya yang lebih besar dari Provinsi Jawa Barat dan Banten. Dengan kondisi geografis yang luas dan beragam, distribusi layanan kesehatan di wilayah pedalaman menjadi tantangan tersendiri. “Kami memiliki 21 puskesmas, namun untuk menjangkau satu puskesmas saja bisa memakan waktu berjam-jam. Karena itu, kami perlu memperluas jaringan pelayanan kesehatan ke depannya,” kata Bahrani.Sebagai bagian dari peningkatan layanan, Kutai Timur saat ini telah memiliki Tes Cepat Molekuler (TCM) di empat puskesmas dan satu rumah sakit, yang membantu deteksi cepat untuk penyakit menular seperti tuberkulosis (TB). Bahrani menyebut TCM ini sebagai langkah penting untuk surveilans kesehatan berbasis laboratorium. “Ke depannya, kami berencana menambah teknologi PCR dan rontgen untuk meningkatkan deteksi dan diagnosis yang lebih akurat,” jelasnya.Bahrani juga menyoroti empat kebijakan utama yang digariskan Kementerian Kesehatan dalam upaya eliminasi TB. Langkah pertama adalah memperluas jejaring fasilitas kesehatan dan memperkuat pencatatan serta pelaporan data kesehatan melalui program DPPM (District Public Private Mix) yang melibatkan sinergi antara pihak swasta dan pemerintah.Langkah kedua adalah memperluas surveilans berbasis laboratorium dengan menyediakan TCM di beberapa puskesmas dan rumah sakit. Dengan deteksi dini yang lebih cepat, Bahrani berharap penanganan TB di wilayah terpencil dapat lebih efektif. “Deteksi awal sangat penting, terutama di wilayah yang sulit dijangkau,” tambahnya.Selain itu, strategi ketiga melibatkan penyintas TB dalam edukasi pasien baru untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan. Edukasi berbasis komunitas ini, menurut Bahrani, adalah upaya yang berkelanjutan untuk mengurangi tingkat kekambuhan TB di daerah-daerah yang memiliki angka kasus tinggi.Langkah terakhir adalah mendorong kebijakan pemerintah untuk pengembangan vaksin TB yang lebih efektif sebagai solusi jangka panjang. “Strategi yang komprehensif ini diharapkan dapat membantu kami mengatasi tantangan kesehatan di Kutai Timur dengan lebih baik,” tutup Bahrani, optimistis bahwa layanan kesehatan di Kutai Timur akan terus meningkat, memberikan akses yang lebih merata bagi seluruh masyarakat. (Arn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.