MUI Kutim Kerjasama DP3A Gelar Seminar, Angkat Kesadaran Kritis tentang Pelecehan Seksual

by -87 Views

BeritaExpress.com] SANGATTA – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya pelecehan seksual, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan mengadakan seminar bertajuk “Kesadaran Kritis Terhadap Tindak Pelecehan Seksual”. Acara ini berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, pada Senin (21/10/2024), dengan fokus pada peran keluarga sebagai benteng utama pencegahan kasus kekerasan seksual.Seminar ini dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutim, Idham Choliq, yang mewakili Pjs Bupati Kutim. Dalam sambutannya, Idham menegaskan bahwa keluarga memiliki peran sentral dalam melindungi anak dari ancaman pelecehan seksual.“Keluarga adalah fondasi utama dalam menjaga anak-anak dari berbagai ancaman, termasuk kekerasan seksual. Ketahanan keluarga harus diperkuat dengan edukasi yang memadai agar kita dapat mencegah kasus ini,” ujar Idham.Ia juga menekankan bahwa DP3A Kutim siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Selain kekerasan seksual, ia menyoroti perundungan (bullying) sebagai isu serius yang membutuhkan perhatian bersama.“Perundungan memberikan dampak jangka panjang pada psikologis anak. Oleh karena itu, keluarga, guru, dan masyarakat harus lebih proaktif dalam pengawasan dan pencegahan,” tambah Idham.Dukungan MUI dan Rencana Kerja Sama dengan KPAISekretaris MUI Kutim, Faelasuf, menyatakan bahwa seminar ini menjadi langkah awal MUI untuk memperkuat komitmen perlindungan anak melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ia berharap seminar ini membuka peluang kerja sama yang lebih erat antara MUI dan Pemkab Kutim.“Kami berharap dapat menjalin kerja sama dengan psikolog dan KPAI untuk terus mengedukasi masyarakat dalam upaya pencegahan pelecehan seksual,” kata Faelasuf.Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Kutim atas dukungan yang diberikan dan berharap kegiatan ini menjadi katalisator dalam pembentukan Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak.Pemaparan Psikolog tentang Penanganan Kekerasan SeksualDua psikolog, Debi Triani dan Fufahana, diundang sebagai narasumber utama untuk memberikan wawasan praktis tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Mereka menyoroti pentingnya kesadaran kritis dalam menghadapi pelecehan seksual serta perlunya lingkungan yang mendukung bagi korban untuk memulihkan trauma.“Penyembuhan trauma membutuhkan waktu, tetapi dukungan dari keluarga dan masyarakat sangat penting dalam mempercepat proses pemulihan,” ujar Debi Triani.Antusiasme Peserta dan Harapan MasyarakatKetua panitia, Istiqomah, dalam laporannya menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan memberikan edukasi hukum dan upaya praktis kepada masyarakat untuk melindungi diri dan orang lain dari pelecehan seksual. Ia mengapresiasi semua pihak yang berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.“Kami berharap seminar ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya pelecehan seksual, terutama bagi perempuan dan anak-anak. Perlindungan kelompok rentan ini adalah tanggung jawab bersama,” tutur Istiqomah.Dukungan Lintas KalanganSeminar ini dihadiri sekitar 150 peserta, termasuk siswa SMP dan SMA, mahasiswa, perwakilan lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, majelis taklim, serta kader posyandu. Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta, acara ini diharapkan menjadi langkah awal yang efektif dalam pencegahan kekerasan seksual di Kutai Timur. (Arn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.