SDA Kutim terus berupaya turunkan Emisi Gas, Sosialisasi Kemitraan Karbon Hutan kini dilakukan di Sangkulirang

by -155 Views

BeritaExpress.com] SANGKULIRANG – Emisi gas atau sisa-sisa pembuangan yang berasal dari hasil pembakaran mesin industri memang menjadi bagian yang harus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat secara khusus. Bagaimana tidak, tentunya di balik besarnya keuntungan dan kemudahan dalam pekerjaan ada hal yang lebih penting untuk diperhatikan yakni kesehatan dan keamanan lingkungan.

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah menggelar sosialisasi Program Fasilitas Kemitraan Karbon Hutan (Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund atau FCPF-CF) yang didukung oleh Bank Dunia. Acara ini berlangsung pada Rabu (23/10/2024) di Gedung Serba Guna Kantor Camat Sangkulirang.Sosialisasi ini dihadiri oleh Sekretaris Camat Sangkulirang, Cipto Bintoro, yang didampingi oleh perwakilan Kepala Bagian SDA, Ika Luciana, serta jajaran Forkopimcam. Program FCPF-CF bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca berbasis lahan. Selain sosialisasi, acara ini juga menjadi momentum penetapan proporsi manfaat dari program penurunan emisi gas rumah kaca yang akan diterima oleh 13 desa di Kecamatan Sangkulirang.Desa-desa yang akan menerima manfaat dari program ini antara lain Desa Benua Baru, Desa Benua Baru Ulu, Desa Kerayaan, Desa Kolek, Desa Maloy, Desa Mandu Dalam, Desa Mandu Pantai Sejahtera, Desa Pelawan, Desa Peridan, Desa Saka, Desa Sempayau, Desa Tanjung Manis, dan Desa Tepian Terap.Dalam sambutannya, Cipto Bintoro mengungkapkan harapannya agar program FCPF-CF dapat mendorong masyarakat untuk aktif menjaga kelestarian hutan dan berperan dalam mitigasi perubahan iklim. Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat melalui skema kompensasi manfaat emisi dari Bank Dunia. “Program ini bukan hanya tentang melindungi hutan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat di sekitar hutan,” jelas Cipto.Pemerintah berharap agar program kemitraan karbon hutan ini dapat berjalan efektif di Sangkulirang, sehingga desa-desa yang menerima manfaat mampu mengoptimalkan potensi ekonomi sembari menjaga keseimbangan ekosistem. Ika Luciana, mewakili Kepala Bagian SDA Kabupaten Kutai Timur, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra internasional dalam mencapai target penurunan emisi karbon.Ika juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya penting bagi Kabupaten Kutai Timur, tetapi juga bagi Indonesia dalam mencapai target nasional pengurangan emisi karbon. “Kami berharap sosialisasi ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan,” ujarnya.Melalui program FCPF-CF, 13 desa di Kecamatan Sangkulirang akan mendapatkan manfaat berupa kompensasi berbasis hasil dari upaya penurunan emisi, dukungan dalam kegiatan konservasi lingkungan, serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.Di akhir kegiatan, Ika menutup sosialisasi dengan harapan masyarakat akan terlibat aktif dalam program ini dan berkontribusi menjaga keseimbangan lingkungan, yang pada akhirnya mendukung kesejahteraan bersama. Dengan adanya program ini, diharapkan upaya menurunkan emisi gas rumah kaca di Kutai Timur dapat berjalan maksimal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui skema manfaat kompensasi emisi. (Arn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.