BeritaExpress.com] SANGATTA – Seribu macam strategi dan cara yang dipersiapkan untuk mencegah konflik Pilkada, tentunya dukungan masyarakat luas juga sangat diperlukan untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan kemanan menjelang hari pemilihan tanggal 27 November mendatang.
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat strategi untuk mencegah potensi konflik antar pasangan calon (paslon). Upaya ini terlihat dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang dilakukan secara virtual pada Rabu (30/10/2024) pagi, yang dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik. Rapat tersebut juga dihadiri Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur (Kutim), HM Agus Hari Kesuma, beserta jajaran pemerintah daerah dan aparat terkait.Melalui pertemuan Zoom Meeting tersebut, dibahas sejumlah langkah strategis yang dikhususkan untuk daerah-daerah dengan dua paslon, seperti Kabupaten Kutim, Berau, dan Paser. Dalam kesempatan itu, Akmal Malik menekankan pentingnya pengaturan jadwal kampanye akbar masing-masing paslon. Hal ini untuk menghindari gesekan antar pendukung, terutama saat konvoi pendukung baik ketika berangkat maupun pulang dari lokasi kampanye. Menurut Akmal, pengaturan ini sangat diperlukan untuk menjaga ketertiban kampanye.Menanggapi instruksi dari Pj Gubernur, Pjs Bupati Kutim HM Agus Hari Kesuma melaporkan persiapan Pilkada di wilayahnya. Dalam pertemuan tersebut, Agus menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah bekerjasama dengan aparat keamanan guna memastikan kondisi wilayah tetap kondusif. Selain itu, Ketua KPU Kutim Siti Akhlis Muafin, Kapolres Kutim AKBP Chandra Hermawan, Ketua Bawaslu Kutim Aswadi, dan Kepala Badan Kesbangpol Kutim Tejo Yuwono juga telah menyusun langkah-langkah preventif sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pilkada.Agus mengungkapkan bahwa kampanye akbar di Kutim kemungkinan akan dilaksanakan pada 23 Oktober 2024. Meski jadwalnya bersamaan, ia memastikan lokasi kampanye dipisahkan dengan jarak sekitar 10 kilometer. Pemisahan ini diharapkan mampu menjaga ketertiban di antara pendukung, sehingga suasana kampanye dapat berlangsung aman dan kondusif tanpa ada gesekan antar pendukung paslon.Strategi pemisahan lokasi kampanye ini dinilai penting untuk mengurangi risiko konflik yang mungkin muncul. Dengan menjaga jarak antara kedua lokasi kampanye, diharapkan para pendukung dapat mengikuti kegiatan tanpa harus bertemu langsung, yang dapat memicu ketegangan.Dalam kesempatan itu, Akmal Malik juga mengingatkan pentingnya pemantauan yang konsisten terhadap potensi konflik di setiap daerah, terutama di wilayah yang telah diidentifikasi berisiko tinggi. Ia menekankan bahwa pengaturan yang tepat, baik jadwal maupun lokasi kampanye, sangat penting untuk menjaga situasi tetap kondusif, tidak hanya selama kampanye, tetapi juga hingga pengumuman hasil Pilkada.Arahan Pj Gubernur ini menjadi instruksi tegas bagi seluruh elemen di Kaltim untuk menjaga keamanan dan ketertiban menjelang Pilkada. Diharapkan dengan sinergi antara pihak provinsi dan kabupaten, proses demokrasi di Pilkada 2024 dapat berjalan aman, tertib, dan damai. Di akhir rapat, Akmal juga mengingatkan semua pihak untuk menjaga kesadaran kolektif serta memastikan keterlibatan masyarakat dan aparat keamanan dalam menjaga stabilitas daerah, demi suksesnya Pilkada di Kaltim. (Arn)